Ketahuan Selingkuh, Istri Polisi Bunuh Diri

Flexslider

» » Ketahuan Selingkuh, Istri Polisi Bunuh Diri

Ketahuan Selingkuh, Istri Polisi Bunuh Diri

KENDARI, KOMPAS.com — Seorang istri polisi bernama Lisma (35) ditemukan tewas di kediamannya di BTN Kendari Permai, Kelurahan Padaleu, Kecamatan Kambu, Kota Kendari, Jumat (1/3/2013) petang. Ia tewas bunuh diri karena diduga menenggak cairan pembersih lantai yang dicampur ekstra joss di dalam kamarnya. Warga baru mengetahui kejadian itu setelah anak sulung korban keluar rumah sambil berteriak minta tolong.

Mendengar teriakan itu beberapa orang tetangga korban langsung masuk ke dalam rumah dan mendapati mulut istri polisi berpangkat bripka itu sudah mengeluarkan busa warna putih.
"Kami mendengar teriakan minta tolong, ibu RT dan beberapa tetangga yang lain masuk ke rumah. Saya mengambil kelapa dan berusaha menolongnya. Namun, korban sudah lemas dan tidak bernafas," tutur salah seorang tetangga korban yang enggan menyebutkan namanya di BTN Kendari Permai, Sabtu (2/3/2013).

Di dekat korban ditemukan gelas yang digunakan untuk meminum cairan beracun itu. Saat kejadian, suami korban anggota polisi berpangkat bripka dengan inisial D sedang tidak berada di rumahnya. Kemudian jenazah korban dibawa ke rumah keluarganya di Kelurahan Lapulu, Kota Kendari, untuk dimakamkan. Korban meninggalkan dua orang anak putra putri berumur 9 tahun dan 2 tahun.
Di tempat berbeda, Mulyanti salah seorang rekan korban mengatakan, korban sedang hamil 6 bulan, orangnya pendiam dan tenang. Ia menduga, tindakan nekat bunuh diri oleh Lisma karena suaminya ketahuan selingkuh.

"Lisma sudah pernah melaporkan perbuatan suaminya ke atasannya di Polda, tetapi tidak ditindaklanjuti. Dia (Lisma) stres mungkin dan tidak ada tempat curhat, lalu berpikir pendek dengan bunuh diri," tuturnya.

Kasat Reskrim Polresta Kendari AKBP Rofiqah mengatakan, pihaknya telah meminta keterangan tiga orang saksi yang merupakan tetangga korban. "Kami masih menyelidiki penyebab pasti kematian korban sambil menunggu hasil visum dokter. Yang pasti sudah ada tiga orang yang dimintai keterangan, yakni ibu RT dan dua orang ibu yang pertama melihat korban meninggal setelah anaknya berteriak minta tolong," ujarnya.

Rofiqah mengatakan, saat ini suami korban belum akan diperiksa. Pihaknya harus berkoordinasi dengan Polda Sultra, sebab suami korban berdinas di Polda Sultra Satuan Narkoba

Share

You may also like

Berita