Kurang perhatian suami, perempuan masa kini pilih selingkuh

Flexslider

» » Kurang perhatian suami, perempuan masa kini pilih selingkuh

Kurang perhatian suami, perempuan masa kini pilih selingkuh

Kurang perhatian suami, perempuan masa kini pilih selingkuh
selingkuh. ©2013 Merdeka.com/Dwi Andi Susanto
Merdeka.com - Perubahan zaman ternyata ikut pula mengubah gaya perempuan yang telah bersuami. Jika dulu perempuan yang sudah menikah lebih banyak fokus mengurus persoalan dapur dan rumah tangga, kini banyak perempuan menikah yang tak lagi melakukannya.

Sebut saja Rika. Perempuan berusia 30 tahun ini tak mau ambil pusing dengan urusan dapur dan mengasuh anak. Rika lebih mempercayakan pembantu rumah tangga (PRT) untuk mengurus urusan dapur dan pengasuh untuk mengurus anaknya.

Kebanyakan waktunya dihabiskan untuk keluar rumah. Shoping dan berkumpul dengan teman-teman menjadi agendanya hampir tiap hari. Padahal, dia telah memiliki seorang anak berusia 4 tahun.

"Bosan aja kalau di rumah. Kalau keluar ketemu teman senang aja bawaannya," katanya kepada merdeka.com beberapa waktu lalu.

Tak hanya itu, perempuan berkulit putih dengan rambut sebahu ini juga ternyata berani menjalin hubungan asmara dengan pria lain. Padahal, usia pernikahannya dengan sang suami telah berumur 5 tahun.

Kurangnya perhatian dan kasih sayang dari sang suami menjadi alasan perempuan bertubuh semampai ini menjalin hubungan asmara dengan pria lain.

"Suami saya gila kerja. Kapan pernah dia mikirin atau romantis ke saya? Yang ada di pikirannya cuma kerja," katanya.

Rika mengaku telah satu tahun menjalin hubungan asmara dengan pria lain. Dia bahkan berani melakukan hubungan badan dengan pria itu.

Bahkan, dia mengaku pernah 'kebobolan' karena si pria tak menggunakan pengaman saat berhubungan.

"Akhirnya digugurin aja, dari pada ketahuan sama suami," katanya.

Meski sadar apa yang telah dilakukannya salah, Rika tetap saja masih menjalin hubungan dengan pria yang umurnya sepadan dengan dirinya itu. Dia mengaku mendapat perhatian lebih dari pria itu, sesuatu yang diakuinya tak didapat dari sang suami.

Dia mengaku kerap berbohong kepada sang suami agar bisa bertemu dengan pria selingkuhannya itu. Biasanya, dia bertemu dengan pria itu saat sang suami tengah bekerja dan keluar kota.

"Tapi kalau suami lagi gak kerja ya bilang aja mau ke rumah saudara atau nggak mau arisan sama teman-teman biar bisa ketemu," katanya.

Menurut Psikolog UIN, Diana Tarigan, kondisi seperti di atas tengah menjadi tren. Banyak wanita yang sudah berumah tangga punya stigma memiliki satu pasangan itu membosankan.

"Mereka biasanya ingin mencari sensasi yang berbeda. Ini terjadi bukan hanya di perempuan saja, laki-laki juga seperti itu," kata Diana dalam obrolannya dengan merdeka.com beberapa waktu lalu.

Menurutnya, wanita saat ini sangat gila materi untuk mengimbangi kebutuhan hidupnya. Bahkan tak jarang sampai yang menelantarkan tugasnya sebagai ibu.

"Fenomena ibu muda saat ini cenderung mengalami ketidakpuasan dalam perkawinan sehingga menyebabkan banyaknya cerai. Mereka saat ini hanya melihat fisik seseorang saja tanpa memikirkan mental dalam perkawinannya. Kondisi ini memang rentan terjadi bagi perempuan yang mempunyai kesibukan kerja, bahkan bukan hanya ibu muda melainkan usia di atas 40 tahun," tandasnya.

Share

You may also like

Berita